Salam dalam kasih Tuhan Kita Yesus Kristus.
Cerita ini sengaja saya bagi menjadi tiga bagian potongan.
Hal ini saya maksudkan agar teman-teman sekalian tidak bosan dalam membacanya, karena isi didalam cerita ini sangatlah menarik dan sangat penting untuk teman-teman semua ketahui.
Selamat membaca.
Pada mulanya Allah
menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita
menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa
terang itu baik, lalu dipisahkanNyalah terang itu dari gelap. Dan terang itu
adalah Lucifer, yang namanya berarti pembawa terang, sehingga dia juga dinamai
dengan nama siang. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari
pertama.http://i208.photobucket.com/albums/bb60/inggar_1618/sinar.jpg
Itulah kisah asal mula Lucifer yang diciptakan Allah pada hari pertama. Makhluk
Allah yang diciptakan pada awal mula, diberi tempat yang istimewa untuk menjadi
pendamping kegelapan. Sebab pada mulanya adalah gelap gulita dan Allah berada
dalam kegelapan yang kosong. Keberadaannya membuat alam semesta ini beraksi,
setelah Allah memutuskan untuk menciptakannya. Namun dia tidak selalu
bersama-sama dengan Allah. Dan dia bukanlah Allah. Dan ini adalah kata-katanya.
Aku, Lucifer, putera Fajar, terang yang telah memberi nuansa baru pada
kegelapan. Sebagaimana tugasku menjadi pengawas bumi. Pekerjaanku sehari-hari
adalah melakukan perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi. Sebagaimana Allah
telah menciptakan manusia, baik laki-laki dan perempuan pada hari keenam , maka
berkuasalah aku atas mereka. Akulah pemimpin mereka, sejak mula, sampai suatu
hari, Allah berfirman kepada kami, para malaikat-malaikatNya: “Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Aku yang termasuk dalam
malaikat-malaikat Allah bertanya: “Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau”.
Tuhan berfirman:”Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
Aku, Lucifer, yang selama ini mendapat kepercayaan dari Allah, memang ada
sedikit rasa kecewa. Setelah sekian lama aku selalu sungguh-sungguh bertasbih
memuji Allah, namun kedudukanku akan diambil dan dialihkan kepada manusia.
Allah berkehendak menggantikan tugasku di bumi dan menyerahkan kepada seorang
manusia untuk menjadi khalifah di bumi. Allah berkehendak agar manusia dipimpin
oleh manusia pula. Tapi biarlah, aku hanya berpegang kepada Allah bahwa Dia
mengetahui segala-galanya.
Kemudian Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas
hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Dan Allah menamainya Adam.
Aku, Lucifer, hadir waktu penciptaan manusia. Masih terngiang-ngiang di
telingaku ketika Allah berfirman: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala
binatang melata yang merayap di bumi.” Allah mengambil tanah dari bumi,
dibentuknya manusia itu dan dihembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Dan
dengan demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Sebetulnya aku kagum pada karya ciptaan Allahku ini, manusia yang baik
bentuknya. Bukankah Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut
gambar Allah sendiri? Dan betapa enaknya manusia itu, Allah juga menyediakan
tempat yang nyaman baginya. Allah telah membuat taman di Eden, di sebelah
timur; di situlah ditempatkanNya manusia yang dibentukNya itu. Kalau seandainya
aku diperlakukan seperti itu, alangkah bersyukurnya aku.
Betapa Allah sungguh-sungguh mencintai manusia, makhluk ciptaan yang dibuat
berdasarkan gambarNya, kadang membuat aku iri. Terus terang saja, tak pernah
Allah sedemikian dekat dengan ciptaanNya yang lain. Allah kemudian menempatkan
manusia itu ke dalam taman Eden agar dia mengusahakan dan memelihara taman itu.
Yang aku lihat bukanlah fatamorgana dan bukanlah ilusi. Ternyata tak beralasan
bahwa kami dulu menyangsikan, bahwa manusia itu akan menjadi orang yang akan
membuat kerusakan dan suka menumpahkan darah. Dan memang benar, Allah maha
mengetahui.
Namun, dalam hati kecilku, masih terbersit satu perasaan ragu-ragu atas manusia
itu. Bisakah ia menjadi seorang khalifah di bumi? Taman Eden ini bukanlah bumi
yang sesungguhnya. Bumi yang sesungguhnya adalah bumi yang harus dikerjakan
dengan susah payah. Mengenai bumi yang sesungguhnya ini aku tahu betul, karena
aku sering menjelajahinya. Tapi semua perkara ini, aku pendam dalam hati.
Suatu hari, aku bersama malaikat yang lain berkumpul di taman itu. Roh Allah
hadir di taman itu. Dan manusia itu sedang dalam kesendiriannya. Allah
menjumpai Adam, manusia itu, dan Dia mengajarkan kepadanya nama-nama
(benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu
berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika memang kamu orang
yang benar!” Jawab kami:”Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain
apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukan kepada mereka nama-nama benda ini”.
Maka setelah diberitahukannya nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah
sudah Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan
bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan” Lalu
Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara.
DibawaNyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia
menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap
makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Dan Adam memberi nama
kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang
hutan.
Kami bisa merasakan, betapa Allah menyayangi manusia itu. Dan, Allah
menciptakan penolong baginya yang sepadan dengan dia. Allah membuat manusia itu
tidur nyenyak. Ketika ia tidur, Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya,
lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil Allah dari
manusia itu, dibangunNyalah seorang perempuan, lalu dibawaNya kepada manusia
itu. Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi
ibu semua yang
hidup.http://i208.photobucket.com/albums/bb60/inggar_1618/creation.jpg
Kalau saja aku bisa ceritakan keindahan taman Eden itu secara rinci. Sebuah
tempat yang begitu indah dan damai. Penuh dengan berbagai binatang dan semuanya
yang berada dalam taman ini hidup dengan rukun. Aku melihat dengan mata
kepalaku sendiri. Serigala tinggal bersama domba dan macan tutul berbaring di
samping kambing. Anak lembu dan anak singa makan rumput bersama-sama. Tidak ada
yang berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap taman itu. Dan aku,
Lucifer, Putera Fajar, melihat semuanya itu dan bersama malaikat lain
memuji-muji Allah.
Sungguh, seandainya engkau pernah berada di taman Eden. Tentu tak akan ingin
pergi kemana-mana lagi. Memang, ada yang mengganjal dalam hatiku. Aku, Lucifer,
yang selama ini selalu taat dan memuliakan Allah, ada rasa iri kepada manusia
itu. Bukan saja karena dia akan menggantikan tugasku sebagai khalifah di bumi,
tetapi belum apa-apa, sudah diberikan kenikmatan tiada tara kepadanya.
Sementara aku, yang pertama kali diciptakan olehNya, tak pernah diberi
kenikmatan seperti ini.
bersambung...
sumber : http://bernaldysaloh.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar