Minggu, 17 Juni 2012

Orang yang Benar : Seperti Pohon Korma! (2)

Renungan Minggu, 17 Juni 2012

Baca:  Wahyu 7:9-17

"sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka."  Wahyu 7:9

Untuk menjadi orang Kristen yang bertumbuh dan berbuah sampai masa tua tidak ada jalan lain selain harus berakar kuat kepada Tuhan Yesus yang adalah Sumber Air Kehidupan.  Seringkali kita ingin menikmati berkat-berkat Tuhan secara cepat tetapi tidak mau diproses.  Tuhan menghendaki agar anak-anakNya menjadi seperti pohon korma, tetapi kuat dan menghasilkan buah meski di tengah kegersangan dan badai kehidupan.

     Pohon korma melambangkan pertumbuhan rohani yang baik, keindahan, kemenangan, sukacita dan menjadi berkat bagi banyak orang.  Dalam kitab Raja-Raja disebutkan bahwa Bait Suci Salomo juga menggunakan lambang pohon korma sebagai motif untuk keindahan bangunanannya:  "Dan pada segala dinding rumah itu berkeliling ia mengukir gambar kerub, pohon korma dan bunga mengembang, baik di ruang sebelah dalam maupun di ruang sebelah luar.  Pada kedua daun pintu yang dari kayu minyak itu ia mengukir gambar kerub, pohon korma dan bunga mengembang, kemudian dilapisinya dengan emas; juga pada kerub dan pada pohon korma itu disalutkannya emas."  (1 Raja-Raja 6:29, 32).  Pohon korma atau palem juga berbicara tentang kemenangan dan sukacita.  Ini digambarkan ketika penduduk Yerusalem mengelu-elukan Yesus dengan daun-daun palem sebagai simbol kemenanganNya:  "mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!"  (Yohanes 12:13).  Ayat nas menyatakan tentang sukacita orang-orang percaya yang setia sampai akhir hidupnya dan beroleh mahkota kehidupan dari Tuhan.  Masing-masing memegang daun-daun palem (korma) tanda kemenangan.

     Bagaimana dengan kita?  Dalam menjalani hidup yang penuh ujian dan tantangan ini tidak seharusnya kita mengeluh dan menjadi lemah, sebaliknya harus makin kuat dan hidup dalam kemenangan senantiasa meski di tengah situasi dan kondisi yang penuh tekanan dan ujian.

Sebagai anak-anak Tuhan, kita ini lebih daripada pemenang!

Orang yang Benar : Seperti Pohon Korma! (1)

Renungan Sabut, 16 Juni 2012

Baca:  Mazmur 92:1-16

"Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;"  Mazmur 92:13

Bukanlah asal jika pemazmur menggambarkan kehidupan yang benar akan bertunas seperti pohon korma.  Pohon korma atau pohon palem adalah salah satu jenis pohon yang paling sering ditulis di dalam Alkitab, terutama Perjanjian Lama.  Pasti ada alasannya mengapa Tuhan sering menggunakan lambang pohon korma ini di dalam firmanNya.

     Pohon korma dapat hidup dan tumbuh secara ajaib di padang gurun.  Di padang yang kering dan berpasir itu biji korma yang ditanam tidak akan langsung bertumbuh ke atas, namun membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan bisa sampai bertahun-tahun.  Ternyata pada masa-masa itu biji korma akan bertumbuh ke bawah, mencari dan menuju kepada sumber air yang tersembunyi di bawahnya hingga biji itu semakin besar dan semakin kuat berakar ke dalam.  Bahkan sudah menjadi tradisi jika seorang petani menanam biji korma akan dengan sengaja menekan biji itu sedemikian rupa dengan menggunakan batu besar supaya biji itu makin terbenam ke dalam dan makin bertumbuh ke bawah, sehingga aman dari badai gurun yang sewaktu-waktu menerpa.  Pada saatnya, tunas korma itu akan menggulingkan batu yang menekannya itu, lalu bertumbuh ke atas dan tidak tergoyahkan meski ada badai sekalipun, karena akarnya telah kuat mengakar ke dalam, dan pada waktunya, tanaman korma itu akan menghasilkan buah dan terus berbuah sampai pada masa tuanya.

     Proses perjuangan pohon korma untuk bertumbuh dan menghasilkan buah meski hidup di tengah padang gurun adalah simbol dari kehidupan orang percaya yang dikehendaki Tuhan.  Berakar kuat, terus bertumbuh dan menghasilkan buah yang lebat meski harus diperhadapkan pada masalah dan penderitaan.  Masalah dan penderitaan adalah proses menuju kepada pendewasaan iman.  Alkitab menyatakan,"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia."  (Yakobus 1:12).  Namun banyak anak-anak Tuhan tidak tahan ketika ia harus berada di 'padang gurun'.  Mereka terus mengeluh, bersungut-sungut, mengomel, menyalahkan Tuhan.  Akibatnya iman mereka tidak bisa bertumbuh.
Bersambung...

Orang Kristen Kanak-kanak

Renungan Jumat, 15 Juni 2012


"Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu."  1 Korintus 13:11

Jika kita dikatakan sebagai orang Kristen yang masih kanak-kanak kita pasti tidak mau dan langsung protes.  Kita akan berkata,  "Saya sudah menjadi Kristen bertahun-tahun, bahkan sudah ikut pelayanan, masak saya masih dibilang Kristen kanak-kanak."  Perlu ditegaskan lagi bahwa lama telah menjadi Kristen atau bertahun-tahun tidak menjamin seseorang itu dewasa rohani.  Karena itu kita perlu berhati-hati dan jangan sampai kita membangga-banggakan kekristenan kita.

     Salah satu sifat kanak-kanak adalah tidak sabar.  Bukankah masih banyak orang Kristen yang memiliki sifat tidak sabar?  Kita langsung bersungut-sungut, mengeluh dan menggerutu ketika doa kita belum juga dijawab oleh Tuhan.  Kita tidak sabar menantikan pertolongan Tuhan:  Hari ini minta, maunya hari ini pula dipenuhi.  Kita berusaha menyuruh Tuhan dan memaksaNya untuk menuruti segala kemauan dan keinginan kita sesuai dengan cara yang kita tetapkan.

     Tak beda jauh dengan bangsa Israel, meski sudah mengalami pertolongan Tuhan yang luar biasa tetap saja mengeluh dan bersungut-sungut padahal Tuhan telah membawa mereka keluar dari negeri perbudakan (Mesir).  Di padang gurun perbuatan ajaib Tuhan senantiasa menyertai mereka.  Namun mulut mereka tetap saja dipenuhi keluh kesah dan persungutan.  Mereka tidak sabar dengan cara Tuhan bekerja.  Akibatnya Tuhan mengijinkan mereka berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun sebelum mencapai Tanah Perjanjian (Kanaan), walau sesungguhnya  "Sebelas hari perjalanan jauhnya dari Horeb sampai kadesh-Barnea, melalui jalan pegunungan Seir."  (Ulangan 1:2).

     Apakah kita suka bersungut-sungut dan marah kepada Tuhan?  Ini adalah tanda bahwa kita masih tergolong orang Kristen kanak-kanak.  Sifat kekanak-kanakan tidak tergantung umur karena banyak orang dewasa masih saja bersifat kekanak-kanakan.

Tujuan hidup kita bukan sebatas mengejar materi atau perkara-perkara duniawi saja, karena itu buang sifat kanak-kanak dan belajarlah dewasa supaya kita dapat mengerti kehendak Tuhan!

maaf banget

waahh, maaf banget niih..
beberapa hari ini gk ada ng'update renungan...
gangguan jaringan soal'ny...
hri ini, admin update lagi renungan-renungan'ny..
termasuk yang kmren gk sempat ke'update..
GBU..

Kamis, 14 Juni 2012

Harta Melimpah : Inikah Sukses Sesungguhnya?

Renungan Kamis, 14 Juni 2012

Baca:  Efesus 2:1-10

"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."  Efesus 2:10

Adalah hal yang wajar jika orang dunia menilai bahwa kesuksesan seseorang diukur berdasarkan uang yang banyak, rumah di kawasan elite, mobil mewah lebih dari satu dan ketenaran atau jabatan yang tinggi.  Apa itu sukses?  Sukses berarti berhasil atau mencapai suatu hasil akhir yang memuaskan.  Istilah sukses itu sinonim dengan pencapaian (achievement), keberuntungan, kemakmuran dan kemenangan.  Namun inikah yang sukses sesungguhnya?  Ketahuilah bahwa segala yang kita miliki tidak akan berarti apa-apa jika semua itu tidak menolong kita untuk meraih kehidupan yang kekal.  "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?"  (Matius 16:26).  Tidak salah memiliki segala sesuatu secara materi, namun jika hidup kita hanya dimulai dan diakhiri dengan tujuan materi saja, maka kita disebut sebagai orang yang paling malang.  Rasul Paulus berkata,  "Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia."  (1 Korintus 15:19).

     Sukses menurut Alkitab adalah memiliki hidup yang berkenan kepada Tuhan dan mampu memenuhi tujuan hidup yang Tuhan kehendaki.  Ada banyak orang yang menjalani hidup seolah-olah tujuan hidup mereka adalah untuk bersenang-senang dan mengumpulkan materi sebanyak-banyaknya.  Bukankah hidup di dunia ini hanyalah sementara?  Tuhan Yesus saat berada di bumi tidak memiliki apa-apa.  Tertulis:  "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."  (Matius 8:20).  Tujuan hidup Yesus adalah untuk melakukan kehendak Bapa di sorga.

     Kita sukses bukan karena memiliki harta melimpah atau lain-lain secara materi.  Kita bisa dikatakan sukses jika kita sedang mengerjakan sesuatu yang Tuhan tetapkan dan sedang menjalani kehidupan yang sesuai dengan kehendak dan rencanaNya.

Harta kekayaan tidak menyelamatkan, tapi ketaatan dan kesetiaan mengerjakan kehendak Tuhan itu yang membawa kita kepada kehidupan kekal kelak!

Rabu, 13 Juni 2012

Yesus Adalah Sumber Pertolongan Kita

Renungan Rabu, 13 Juni 2012


"Engkau tidak akan bangun lagi dari tempat tidur, di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati."  2 Raja-Raja 1:4

Di akhir zaman ini Iblis beserta pasukannya bekerja secara luar biasa:  menipu, menghasut dan memprovokasi manusia supaya mereka percaya kepadanya.  Terlebih lagi bagi orang-orang yang sedang tertimpa masalah berat, sakit-penyakit, berat jodoh dan sebagainya menjadi sasaran empuk Iblis.  Banyak berita menggemparkan tersiar di televisi:  ada seorang anak kecil yang bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit hanya dengan media batu.  Tanpa berpikir panjang banyak orang berbondong-bondong datang kepada si anak kecil itu untuk meminta kesembuhan.  Ada berita lagi, di suatu tempat ada sumber mata air yang berkhasiat.  Apalagi kita datang ke sana meneguk air itu maka segala sakit-penyakit kita akan sembuh, kita akan segera menemukan jodoh, dan bila air itu kita siramkan di tempat usaha kita, maka tempat kita itu (pabrik, toko) akan laris dan berhasil.  Semua yang serba instan kini sedang dicari orang.  Itulah tipu muslihat Iblis!

     Ahazia adalah seorang raja Israel yang sedang menderita sakit parah.  Sebagai raja Israel seharusnya ia tahu kemana mencari pertolongan dan kesembuhan yaitu kepada Allah yang hidup, Sang Jehovah Rapha.  Ia sudah diperingatkan,  "Apakah tidak ada Allah di Israel, sehingga kamu ini pergi untuk meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron?"  (2 Raja-Raja 1:3).  Tetapi hal ini tidak dilakukan oleh Ahazia, ia tetap meminta petunjuk kepada Ball-Zebub, allah di Ekron tersebut.  Alkitab menegaskan bahwa mencari pertolongan kepada dukun, paranormal dan lain-lain adalah kekejian di mata Tuhan!  Itu adalah dosa besar.  Akibat dari kebodohannya itu bukannya kesembuhan yang Ahazia dapatkan melainkan kematian.  Melalui renungan ini kita diingatkan untuk tidak mencari pertolongan kepada allah lain selain daripada Tuhan Yesus Kristus.

     Seberat apa pun masalah yang kita alami, kuatkan hati dan jangan sekali-kali mengambil jalan pintas, termakan bujuk rayu Iblis dan mencari pertolongan kepadanya.  Bagi orang percaya, Tuhan Yesus lebih daripada cukup, Dialah sumber pertolongan kita, bukan yang lain.

Segala sakit-penyakit kita telah ditanggungNya di atas kayu salib, dan oleh bilur-bilurNya kita telah sembuh!  (baca 1 Petrus 2:24b)

Selasa, 12 Juni 2012

Di Tengah Musim Gugur, Bersabarlah!

Renungan Selasa, 12 Juni 2012

Baca:  Yakobus 5:7-11

"Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan."  Yakobus 5:10

Kita masih ingat peristiwa yang terjadi di negeri ini beberapa waktu yang lalu, dimana demonstrasi terjadi secara besar-besaran menuntut dibatalkannya rencana kenaikan harga BBM.  Kita tahu bila harga BBM naik akan berdampak terhadap harga-harga kebutuhan pokok rakyat.  Bisa dibayangkan betapa nasib masyarakat kelas bawah:  makin hidup dalam kesukaran dan penderitaan.  Jangankan menatap masa depan, menjalani hidup hari demi hari saja sudah sangat terasa berat.  Firman Tuhan ini menasihatkan agar kita tetap sabar dan kuat dalam menghadapi masa-masa sukar di akhir zaman ini.  Dikatakan, "Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan!"  (Yakobus 5:7a).  Kata 'bersabar'disebutkan berulang-ulang dengan harapan supaya setiap anak Tuhan menyadari akan hal ini.  Bersabar adalah kunci untuk menghadapi situasi kehidupan sekarang ini.

     Tuhan mengajar kita untuk belajar dari kehidupan seorang petani yang begitu sabar menantikan masa panen, karena kehidupan petani sangat bergantung pada hasil panennya.  Karenanya mereka terus bersabar mulai dari saat menanam benih, merawat tanaman itu tumbuh, hingga musim panen tiba.  Itu bukanlah waktu yang singkat, tapi melalui proses yang begitu panjang.  Dikatakan oleh yakobus para petani melewati 2 musim yaitu musim gugur dan musim semi.  Ketika musim gugur datang semua tanaman mengalami terik, di mana dedaunan dan bunga-bunga rontok;  pohon-pohon menjadi gundul.  Meski demikian para petani tidak menjadi kecewa apalagi putus asa, mereka tetap sabar dan bertekun karena tahu bahwa pada saatnya masa itu akan lewat dan berganti dengan musim semi.  Di musim semi inilah daun-daun mulai menghijau, tunas bermunculan, bunga-bunga bermekaran, dan pohon-pohon pun mulai menghasilkan buah pertanda bahwa masa panen telah tiba.

     Jika kita sedang ada di 'musim gugur', seolah-olah tidak ada harapan, menderita sakit-penyakit, kesulitan ekonomi, jangan bersungut-sungut dan menggerutu.

Tetapi tetap sabar dan nantikan Tuhan karena pada saatnya 'musim semi' itu tiba dan semua indah pada waktuNya!

Senin, 11 Juni 2012

Percaya : Mengalami Penggenapan Janji Tuhan (2)

Renungan Senin, 11 Juni 2012

Baca:  Roma 4:18-25

"Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa,"  Roma 4:18

Iman Abraham mulai timbul dan makin kuat karena ia telah mendengar sendiri bagaimana Tuhan berjanji kepadanya bahwa keturunannya akan tak terhitung seperti bintang-bintang di langit.

     Di dalam Roma 10:17 dikatakan,  "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."  Supaya iman kita kuat kita harus banyak mendengarkan firman Tuhan.  Banyak orang Kristen imannya lemah oleh karena lebih suka dan selalu ingin mendengar apa kata orang.  Kalau kita bergantung pada apa kata orang, kita akan mudah terombang-ambing dan iman kita menjadi lemah.  Tetapi jika kita menyediakan banyak waktu untuk membaca firman Tuhan dan mendengar janji Tuhan melalui firmanNya, kita akan beroleh kekuatan meski kenyataan yang ada masih bertolak belakang dengan janji Tuhan.  Ketika kita percaya firman Tuhan lebih dari fakta yang ada, cepat atau lambat janjiNya pasti akan digenapi dalam hidup kita.  Namun banyak dari kita yang menutup telinga kepada firman Tuhan tetapi membuka telinga lebar-lebar terhadap perkataan orang lain yang melemahkan dan yang membuat kita makin kuatir.

     Abraham mengalami mujizat Tuhan bukan hanya karena percaya, tapi ia juga taat kepada Tuhan.  Ketika Tuhan memerintahkannya untuk mempersembahkan anaknya yang semata wayang, ia pun taat.  Tidak hanya itu, apa yang keluar dari mulut Abraham adalah perkataan iman.  Hal ini tersirat dengan jelas ketika ia berkata kepada kedua bujangnya yang turut serta pergi ke gunung Moria, "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."  (Kejadian 22:5).  Orang yang percaya akan terbukti dari perkataan yang keluar dari mulutnya.  Ucapan kita ibarat benih, kalau kita mengucapkan sesuatu, kita seperti sedang menabur benih, pada saat yang tepat kita akan menuainya.  Tertulis:  "Hidup dan mati dikuasai lidah,"  (Amsal 18:21).  Karena itu marilah kita belajar mengucapkan kata-kata iman, kata-kata berkat dan semua hal yang positif seperti Abraham;  pada saat yang tepat, Tuhan pasti akan menggenapi janjiNya.

Percaya, percaya dan percaya adalah kunci mengalami berkat Tuhan!

Minggu, 10 Juni 2012

The Story About LUCIFER, dikutip dari Kitab SATANISME (3)


Seumur hidupku tak pernah mengalami hal demikian. Aku merasa apa yang aku lakukan benar dan aku justru merasa diperlakukan dengan tidak adil. Jangankan sujud kepada Adam, sujud kepada Mikhaelpun aku tak akan mau. Entah mengapa Mikhael dan Gabriel mau sujud kepada Adam. Aku sungguh tak mengerti. Kalau alasannya adalah karena Adam lebih mulia daripadaku, apakah dengan demikian aku harus wajib bersujud kepadanya? Bagiku, yang mulia hanyalah Allah, penciptaku.


Allah berdiri dalam sidang ilahi, di antara para allah Ia menghakimi. Dipanggilnya aku bersama ketujuh malaikatku kehadapanNya, dan kemudian aku bersujud menyembahNya sambil berkata: “Siapakah yang seperti Engkau, ya Allah? Siapakah yang seperti Engkau, mulia karena kekudusanMu, menakutkan karena perbuatanMu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban.”



Allah bertanya kepadaku: “Hai Lucifer, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi?”.



Jawabku: “Sudah kukatakan pada Engkau, Ya Allahku. Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Bukankah ada tertulis bahwa aku harus menyembah Tuhan, Allahku, dan hanya kepada Engkau sajalah aku berbakti.”



Di sinilah letak kesalahpahaman itu, yang baru kusadari setelah lama kemudian. Aku menyatakan tidak akan sujud kepada manusia karena hanya kepada Allah saja aku bersujud, namun rupanya Allah menganggap aku sombong dengan mengatakan bahwa aku lebih mulia dari manusia yang diciptakan dari tanah liat kering itu.



Allah berfirman: “Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka dengan kamu semua”



Aku benar-benar terkejut. Hukuman yang diberikan kepadaku sungguh berat untuk suatu perbuatan yang bagiku secara prinsip adalah benar. Tapi aku tahu, sekali Allah berfirman, maka itu akan berlaku selamanya. Hatiku menjadi berontak karenanya.



Aku menjawab: “Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan menghalangi-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur maupun taat.



Kemudian Allah memuliakan Adam dan kelak keturunannya, Allah berfirman: “Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”



Aku berkata:”Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil”.



Alah berfirman kepadaku: “Kuberi tangguh waktumu hingga hari kiamat dan kuberi kuasa kepadamu atas orang-orang yang tidak beriman.”



Aku menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlas di antara mereka. Aku benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan untukku, dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak, lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka merobah ciptaan Allah, lalu benar-benar mereka merobahnya. Aku akan justru membuat merekalah yang akan sujud kepadaku !”



Allah berfirman: “Maka yang benar adalah sumpah-Ku dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan. Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya.”



Kemudian Allah berfirman kepada Adam: “Hai Adam, sesungguhnya ini, Lucifer, adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, makasekali-kali janganlah sampaikan ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.”



Allah lalu memandang kepadaku dan berfirman: “Kamu adalah allah, dan termasuk anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian. Namun seperti manusia kamu akan mati dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas.”



Tak ada rasa sedih lagi di hatiku, justru muncul rasa geram yang mulai membakar hatiku. Aku berkata kepada ketujuh malaikat penghulu yang bersama dengan aku: “Marilah kita menduduki tempat-tempat kediaman Allah!”



Rupanya tak ada yang tersembunyi bagi Allah, kemudian Allah berfirman: “Demikiankah engkau mengadakan pembalasan terhadap Aku, hai makhluk yang bebal dan tidak bijaksana? Bukankah Aku Bapamu yang mencipta engkau, yang menjadikan dan menegakkan keadilan?”



Tuhan berfirman:”Pergilah, barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup. Dan mulai hari ini engkau akan disebut dengan nama Iblis!”


LUCIFER


Kemudian pergilah aku dari hadapan Allah, bersama ketujuh malaikat penghulu yang ada di bawah kekuasaanku. Kepergianku telah menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan turunlah kami ke bumi. Jumlah kami yang pergi adalah delapan malaikat penghulu, tujuh adalah malaikat yang berada dalam kepemimpinanku, dan jumlahnya sepertiga dari dua puluh empat malaikat utama yang mengelilingi Takhta Allah. Dan masing-masing dari tujuh malaikat penghulu itu memimpin ribuan tentara surga yang ikut pula bersama-sama dengan aku. Jumlah kami begitu banyak, dan kepergian kami ke bumi bagai kilat yang memancar dari langit.




THE FALLEN ANGELS






BEELZEBUL ANAK BUAH LUCIFER



Dalam hatiku aku berkata: “Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi !”



Kemudian aku berteriak: “Akan kubuat bumi gemetar dan kerajaan-kerajaan bergoncang serta kubuat dunia seperti padang gurun, dan kelak akan kuhancurkan kota-kotanya !”



Pada hari itu, aku, Lucifer, menyatakan permusuhan dengan penciptaku.



SEKARANG YANG MENJADI PERTANYAANNYA, MANAKAH YANG ANDA PILIH MENGIKUTI LUCIFER YANG TETAP BERSIKUKUH BAHWA ITU SEMUA ADALAH KESALAHPAHAMAN TUHAN ATAU SETIA PADA TUHAN ALLAH YG SEBENARNYA BUKAN ALLOH SWT SAMPAI KEDATANGAN TUHAN YANG KEDUA KALINYA KE BUMI SAAT ARMAGEDON? KITA TAU BAHWA TIADA YANG TIDAK TUHAN KETAHUI,DIALAH MAHA TAU,MAHA MELIHAT LAGI MAHA BIJAKSANA..SETIALAH PADA TUHAN ALLAH DAN SANG JURUSELAMAT KITA JESUS KRISTUS YANG KELAK AKAN TURUN KE BUMI UNTUK KE2 KALINYA UNTUK MENUTUP MASA WAKTU YANG DIBERIKAN ALLAH PADA LUCIFER DAN ANAK BUAHNYA…



BILA BUTUH LEBIH BANYAK INFORMASI TENTANG KAPAN HAL ITU TERJADI BACALAH ALKITAB dari 2 Petrus 3 ayat 1-16 yang judul perikopnya “Hari Tuhan”, bila yang tidak punya alkitab akan saya jabarkan dibawah ini dari ayat 1-16



(1) Saudara-saudara yang kekasih, ini sudah surat yang kedua, yang kutulis kepadamu. Di dalam kedua surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni oleh peringatan-peringatan,
(2) supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu.
(3) Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
(4) Kata mereka: “Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.”
(5) Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
(6) dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.
(7) Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.
( Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
(9) Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
(10) Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
(11) Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
(12) yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
(13) Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
(14) Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.
(15) Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.
(16) Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.



DAN AYAT PENUTUP DARI PERIKOP ITU ADA DIAYAT 17-18 ,BERIKUT SAYA JABARKAN KEMBALI:
(17) Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh.
(18) Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.



KETERANGAN:



*MAKSUD PADA AYAT 3,4,5,6 SOAL PENGEJEK IALAH ISLAM, KITA TAU BAHWA MEREKALAH YANG SERING MENGHINA KITA BUKAN? DAN SELALU MEMPERTANYAKAN KAPAN KEDATANGAN TUHAN KITA YANG KEDUA KALI?



*MAKSUD DARI AYAT 8-9 ADALAH AGAR KITA TETAP SABAR MENANTI HARI ITU DAN JANGAN LEPASKAN GENGGAMAN KITA DARI TANGANNYA..



*MAKSUD DARI AYAT 11 DAN 12 ADALAH TUHAN MEMANG SUDAH MENETAPKAN KAPAN DIA AKAN DATANG KEDUA KALINYA, TAPI SEBENARNYA ADA CARA AGAR KEDATANGANNYA DIPERCEPAT….SEBAB ADA SATU AYAT DALAM ALKITAB YANG MENJELASKAN BAGAIMANA CARA MEMPERCEPAT KEDATANGAN TUHAN YESUS, CUMA HANYA ORANG KRISTENLAH YANG BOLEH TAU AKAN HAL INI…HANYA ORANG KRISTEN YANG RAJIN MEMBACA ALKITAB DAN MERENUNGINYA,DAN SAYA TAU AKAN HAL ITU…TAPI APABILA KEDATANGAN YESUS DIPERCEPAT,ADA SISI POSITIFNYA YAITU KITA SEMAKIN CEPAT DISELAMATKAN,TAPI SISI NEGATIFNYA MANUSIA YANG TIDAK PERCAYA PADA YESUS AKAN DIBINASAKAN, KITA TAU BAHWA KITA SAMA2 CIPTAAN TUHAN,MAKA ITU AYAT INI SAYA RAHASIAKAN…MUNGKIN PARA PENDETA JUGA TAU AKAN HAL INI…



*MAKSUD DARI AYAT 14-16 ADALAH UPAYA KITA AGAR MENGGUNAKAN WAKTU YANG ADA DENGAN SEBAIK2NYA, DAN BERTAUBAT BAGI MEREKA YANG BELUM BERTAUBAT,SEBAB KERAJAAN ALLAH SUDAH DEKAT



INILAH REPLIKA GERBANG KEDIAMAN LUCIFER



KUTIPAN CERITA DIATAS DIAMBIL DARI SUATU WEBSITE, DAN BERDASARKAN KITAB SATANISME…
PERLU BAGI KITA MEMPELAJARI IBLIS YANG SEBAGAI MUSUH KITA KARENA KITA HARUS MENGETAHUI DAN MENGENAL MUSUH KITA AGAR KITA TAU APA KELEMAHAN MEREKA



Semoga bermanfaat bagi kita semua.Tuhan yesus Memberkati.Haleluya


The Story About LUCIFER, dikutip dari Kitab SATANISME (2)


Taman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan pada hari penciptaanmu, wahai manusia.

Memang Allah pernah berfirman pula kepadaku: “Aku akan mendirikan bagi mereka suatu taman kebahagiaan, sehingga di tanah itu tidak seorangpun akan mati kelaparan dan mereka tidak lagi menanggung noda yang ditimbulkan bangsa-bangsa. Dan mereka akan mengetahui bahwa Aku, Allah mereka.” Aku sungguh melihat, betapa Allah menyayangi dan memanjakan manusia itu.

Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Di taman itu ada pohon-pohon aras, juga ada pohon sanobar dan pohon berangan. Waktu itu, segala pohon-pohon yang ada di taman Allah tiada yang dapat disamakan dengan pohon lain mengenai keelokannya.

Ada sebuah sungai yang mengalr dan membasahi taman itu. Kami menyebutnya sebagai sungai air kehidupan. Dan sungai yang ada di taman Eden itu mengalir terus ke bumi dan menjadi empat cabang. Sungai ini sendiri jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah. Sekali meminum air kehidupan dari sungai itu, maka tidak akan haus lagi.

Allah berfirman kepada manusia itu: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.”

Manusia itu berkata kepada Allah: “Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!” Memang, merekalah orang-orang kudus yang ada pertama kali di tanah ini, merekalah orang mulia yang selalu menjadi kesukaan Allah.

Allah melihat segala yang dijadikanNya itu, sungguh amat baik. Lalu Allah memberi perintah ini kepada manusia itu: “Hai Adam, diamilah taman ini oleh kamu dan isterimu, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai. Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kamu dekati pohon ini dan janganlah kaumakan buahnya, yang akan menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. Dan Kutegaskan kepadamu, Kularang kamu memakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

Adam mendengar perintah Allah dengan penuh sujud. Tapi setelah itu, aku mendengar pembicaraan dia dengan istrinya, Hawa, soal mati itu. Mereka bertanya-tanya sendiri, apa yang dimaksudkan mati oleh Allah. Sebab mereka selama ini tidak mengenal arti kematian. Memang, Allah waktu itu belum pernah mengemukakan tentang kematian kepada mareka, bahwa semua makhluk ciptaan Allah pasti akan mati. Tidak terkecuali aku, Lucifer, malaikat terang ciptaan Allah yang pertama. Namun mereka enggan menanyakan langsung kepada Allah.

Sungguh, tak akan kekurangan apapun juga bila tinggal di taman itu. Di tempat yang damai ini orang tidak perlu lagi mengejar kekudusan, sebab tempat itu sudah kudus. Dan dengan kekudusan kita akan dapat melihat Allah.

Manusia itu memuji-muji Allah: “Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dalam kematian, dan tidak membiarkan kami melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapanMu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kananMu ada nikmat senantiasa.”

Dari kejauhan aku, Lucifer, beringsut pergi. Ah, betapa senangnya manusia itu. Allah maha mengetahui apa yang akan terjadi. Bukankah Allah tahu apa yang terbaik? Kubentangkan kedua sayapku, terbang ke angkasa dan kembali menjelajahi bumi untuk melihat-lihat keadaan di sana. Dalam hatiku aku berkata, hai manusia lihatlah, inilah bakal tanah yang akan diserahkan kepadamu. Tanah yang permai dan kudus. Dan dalam diriku ada sedikit rasa sedih, suatu saat nanti harus rela menyerahkan semua ini kepada manusia itu.

Tapi, aku percaya, Allah maha mengetahui dan maha bijaksana.

Pada suatu hari datanglah para malaikat Allah menghadap Allah dan di antara mereka datanglah juga aku, Lucifer. Dan Allah duduk di takhtaNya yang nampak bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu dipersiapkan bagi dua puluh empat malaikat utama, termasuk aku.

http://i208.photobucket.com/albums/bb60/inggar_1618/unverse.jpg

Kami semua memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala. Rambut kami semua memang putih bersinar-sinar, sehingga kami juga sering disebut dengan “dua puluh empat tua-tua”. Kami inilah yang sering disebut para allah dan para pengamat (watchers). Kami berkumpul di Taman Eden, dekat sumber sungai air kehidupan, tempat di mana takhta Allah ada. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal, di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.

Dari dua puluh empat malaikat, ada tiga malaikat utama, yakni aku sendiri, Mikhael dan Gabriel. Sementara sisanya dua puluh satu malaikat berada di bawah kami bertiga, di mana masing-masing memimpin tujuh malaikat. Aku membawahi tujuh malaikat, Mikhael membawahi tujuh malaikat dan demikian pula dengan Gabriel. Jadi jumlah keseluruhannya adalah dua puluh empat malaikat. Tujuh adalah angka yang istimewa bagi Allah.

Seperti biasa, bertanyalah Allah kepadaku: “Dari mana engkau?” Lalu jawabku kepada Allah: “Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.” Kemudian setelah itu Allah berkata kepada kami semua, para malaikat-malaikatNya, “Tidakkah engkau memperhatikan hambaKu, Adam? Tiada ciptaan lain yang sesempurna dia.”

Kami semua bersorak memuji-muji Allah: “Kudus, kudus, kuduslah Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.” Dan kemudian tersungkurlah kami semua di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan kami menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan kami melemparkan mahkota kami di hadapan takhta itu, sambil berkata: “Ya Tuhan Allah dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa, sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu, dan oleh karena kehendakMu semuanya itu ada dan diciptakan.”

Bersamaan dengan itu terdengarlah suara semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya berkata: “Bagi Dia yang duduk di atas takhta, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!”

Beberapa saat kemudian, suasana menjadi hening. Kami semua bangkit berdiri kembali. Kemudian Allah memanggil Adam dan berkata kepada para malaikat: “Bersujudlah kamu semua kepada Adam.”

Aku, Lucifer, terkejut mendengar perintah itu. Bukankah hanya kepada Allah aku boleh bersujud? Mengapa Allah memperintahkan kami untuk sujud kepada Adam? Dalam hatiku tak bisa menerima perintah ini. Terlebih sebelumnya, aku memang memendam suatu perkara tentang Adam ini.

Malaikat Mikhael dan Gabriel langsung bersujud kepada Adam, diikuti dengan malaikat-malaikat yang dipimpin oleh mereka. Sementara aku, masih diam termangu-mangu. Rupanya, ketujuh malaikat yang berada dalam kelompokku menunggu apa yang hendak aku perbuat. Aku memandang kepada Allah, dan Allah juga memandang ke arahku. Aduh, sungguh aku tak kuat memandangNya.

Kemudian Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada Adam di waktu Aku menyuruhmu”.

Aku, Lucifer, terkejut mendapat pertanyaan itu dan untuk beberapa saat menjadi bingung. Kalau aku jawab, bahwa aku hanya mau sujud kepada Allah, bukankah Dia yang memerintahkan aku untuk bersujud kepada manusia itu. Tapi kalau aku sujud kepada manusia itu, berarti aku melanggar perintahNya bahwa hanya boleh sujud kepadaNya saja. Jawaban apa yang harus aku berikan?

Allah memandang ke arahku dan menanti jawaban yang keluar dari mulutku. Entah kenapa, waktu itu, secara tak sadar aku berkata: “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. Sebenarnya, pertama kali aku menjawab itu, bukan karena manusia itu dibuat dari tanah sehingga aku tidak mau sujud, namun aku tidak mau sujud selain kepada Allah.

Tapi Allah berfirman lagi: “Sujudlah kepada Adam!”

Aku kemudian memberanikan diri untuk bertanya: “Mengapa aku harus bersujud kepada Adam?”

Allah menjawab: “Sebab dia lebih mulia daripada engkau.”

Aku menjawab: “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”.

Kali ini, Allah menjadi murka: “Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Lucifer, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!”

Beberapa saat terjadi kegaduhan di antara para malaikat. Belum pernah sepanjang sejarah, Allah murka sedemikian hebat. Aku sedih mendapat murka Allah, namun hatiku penuh dalam kebimbangan. Bagiku, tak patut untuk sujud selain kepada Allah, meski Allah yang menyuruhku sekalipun. Allah telah murka. Aku memandang Gabriel dengan keinginan agar ia mau membantuku, setidaknya meredakan murka Allah. Namun dia diam saja. Mikhael juga sama, bahkan ia telah membuang muka dari padaku. Sementara Adam yang berdiri di tengah-tengah kami hanya diam saja, tak tahu apa yang hendak dilakukannya. Terlebih, dia memang belum tahu tentang apa-apa.

Allah kemudian berdiri dalam sidang ilahi, di antara para allah Ia siap menghakimi aku.

bersambung...

The Story About LUCIFER, dikutip dari Kitab SATANISME (1)

Salam dalam kasih Tuhan Kita Yesus Kristus.

Cerita ini sengaja saya bagi menjadi tiga bagian potongan.
Hal ini saya maksudkan agar teman-teman sekalian tidak bosan dalam membacanya, karena isi didalam cerita ini sangatlah menarik dan sangat penting untuk teman-teman semua ketahui.
Selamat membaca.



Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkanNyalah terang itu dari gelap. Dan terang itu adalah Lucifer, yang namanya berarti pembawa terang, sehingga dia juga dinamai dengan nama siang. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.http://i208.photobucket.com/albums/bb60/inggar_1618/sinar.jpg

Itulah kisah asal mula Lucifer yang diciptakan Allah pada hari pertama. Makhluk Allah yang diciptakan pada awal mula, diberi tempat yang istimewa untuk menjadi pendamping kegelapan. Sebab pada mulanya adalah gelap gulita dan Allah berada dalam kegelapan yang kosong. Keberadaannya membuat alam semesta ini beraksi, setelah Allah memutuskan untuk menciptakannya. Namun dia tidak selalu bersama-sama dengan Allah. Dan dia bukanlah Allah. Dan ini adalah kata-katanya.

Aku, Lucifer, putera Fajar, terang yang telah memberi nuansa baru pada kegelapan. Sebagaimana tugasku menjadi pengawas bumi. Pekerjaanku sehari-hari adalah melakukan perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi. Sebagaimana Allah telah menciptakan manusia, baik laki-laki dan perempuan pada hari keenam , maka berkuasalah aku atas mereka. Akulah pemimpin mereka, sejak mula, sampai suatu hari, Allah berfirman kepada kami, para malaikat-malaikatNya: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Aku yang termasuk dalam malaikat-malaikat Allah bertanya: “Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau”. Tuhan berfirman:”Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

Aku, Lucifer, yang selama ini mendapat kepercayaan dari Allah, memang ada sedikit rasa kecewa. Setelah sekian lama aku selalu sungguh-sungguh bertasbih memuji Allah, namun kedudukanku akan diambil dan dialihkan kepada manusia. Allah berkehendak menggantikan tugasku di bumi dan menyerahkan kepada seorang manusia untuk menjadi khalifah di bumi. Allah berkehendak agar manusia dipimpin oleh manusia pula. Tapi biarlah, aku hanya berpegang kepada Allah bahwa Dia mengetahui segala-galanya.

Kemudian Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Dan Allah menamainya Adam.


Aku, Lucifer, hadir waktu penciptaan manusia. Masih terngiang-ngiang di telingaku ketika Allah berfirman: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Allah mengambil tanah dari bumi, dibentuknya manusia itu dan dihembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Dan dengan demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Sebetulnya aku kagum pada karya ciptaan Allahku ini, manusia yang baik bentuknya. Bukankah Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah sendiri? Dan betapa enaknya manusia itu, Allah juga menyediakan tempat yang nyaman baginya. Allah telah membuat taman di Eden, di sebelah timur; di situlah ditempatkanNya manusia yang dibentukNya itu. Kalau seandainya aku diperlakukan seperti itu, alangkah bersyukurnya aku.

Betapa Allah sungguh-sungguh mencintai manusia, makhluk ciptaan yang dibuat berdasarkan gambarNya, kadang membuat aku iri. Terus terang saja, tak pernah Allah sedemikian dekat dengan ciptaanNya yang lain. Allah kemudian menempatkan manusia itu ke dalam taman Eden agar dia mengusahakan dan memelihara taman itu.

Yang aku lihat bukanlah fatamorgana dan bukanlah ilusi. Ternyata tak beralasan bahwa kami dulu menyangsikan, bahwa manusia itu akan menjadi orang yang akan membuat kerusakan dan suka menumpahkan darah. Dan memang benar, Allah maha mengetahui.

Namun, dalam hati kecilku, masih terbersit satu perasaan ragu-ragu atas manusia itu. Bisakah ia menjadi seorang khalifah di bumi? Taman Eden ini bukanlah bumi yang sesungguhnya. Bumi yang sesungguhnya adalah bumi yang harus dikerjakan dengan susah payah. Mengenai bumi yang sesungguhnya ini aku tahu betul, karena aku sering menjelajahinya. Tapi semua perkara ini, aku pendam dalam hati.

Suatu hari, aku bersama malaikat yang lain berkumpul di taman itu. Roh Allah hadir di taman itu. Dan manusia itu sedang dalam kesendiriannya. Allah menjumpai Adam, manusia itu, dan Dia mengajarkan kepadanya nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika memang kamu orang yang benar!” Jawab kami:”Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukan kepada mereka nama-nama benda ini”. Maka setelah diberitahukannya nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan” Lalu Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. DibawaNyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Dan Adam memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan.

Kami bisa merasakan, betapa Allah menyayangi manusia itu. Dan, Allah menciptakan penolong baginya yang sepadan dengan dia. Allah membuat manusia itu tidur nyenyak. Ketika ia tidur, Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil Allah dari manusia itu, dibangunNyalah seorang perempuan, lalu dibawaNya kepada manusia itu. Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.http://i208.photobucket.com/albums/bb60/inggar_1618/creation.jpg

Kalau saja aku bisa ceritakan keindahan taman Eden itu secara rinci. Sebuah tempat yang begitu indah dan damai. Penuh dengan berbagai binatang dan semuanya yang berada dalam taman ini hidup dengan rukun. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Serigala tinggal bersama domba dan macan tutul berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa makan rumput bersama-sama. Tidak ada yang berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap taman itu. Dan aku, Lucifer, Putera Fajar, melihat semuanya itu dan bersama malaikat lain memuji-muji Allah.

Sungguh, seandainya engkau pernah berada di taman Eden. Tentu tak akan ingin pergi kemana-mana lagi. Memang, ada yang mengganjal dalam hatiku. Aku, Lucifer, yang selama ini selalu taat dan memuliakan Allah, ada rasa iri kepada manusia itu. Bukan saja karena dia akan menggantikan tugasku sebagai khalifah di bumi, tetapi belum apa-apa, sudah diberikan kenikmatan tiada tara kepadanya. Sementara aku, yang pertama kali diciptakan olehNya, tak pernah diberi kenikmatan seperti ini.

bersambung...